Senin, 18 April 2011


Listrik adalah kebutuhan pokok masyarakat Indonesia saat ini. Permintaan energi listrik untuk masyarakat dan industri di Indonesia memang meningkat, sesuai dengan banyaknya produk-produk yang berbasiskan elektronik. Tetapi PLN sebagai perusahaan otoritas listrik negeri ini mengalami kekurangan daya untuk menyalurkan listrik yang dibutuhkan masyarakat dan industri, walaupun seluruh pembangkit listrik milik PLN beroperasi. Dalam pengoperasian pembangkit-pembangkit tersebut banyak kendala yang dihadapi yaitu masih banyak menggunakannya bahar bakar fosil dalam pengoperasiaanya sehingga menyebabkan terjadinya polusi udara berupa gas SO2, CO2 dan NOX. Memangsih dalam proses pembakaran tersebut diberikan filter untuk mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan tetapi biaya yang diperuntukkan untuk itu juga tidaklah murah alias mahal, makanya harga listrik mahal dan tidak kompetitif. Apalagi klo bahan utamanya adalah batubara, pada pembakarannya mengeluarkan Radioaktif alam dan pada saat pengangkutannya juga menyebabkan polusi debu pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) kapasitas 1000 MWe (Mega Watt elektrik) 300 ribu Ton. Memang dalam beberapa tahun terakhir melakukan pencarian tenaga listrik alternatif antara lain, menggunakan seperti panas bumi terbentur akan masalah lokasi, dan teknologi untuk mengatasi belerang belum ada. Sedangkan kalau menggunakan PLTA alias tenaga air, terbentur akan pasokan air tersebut. Dan sebagainya.
Sedangkan kalau kita tetap menggunakan PLTU yang nota bene bahan utamanya adalah bahan bakar fosil, maka baget yang dikeluarkan juga banyak, apalagi masalah distribusinya yang menggunakan transportasi laut yang terpengaruh akan iklim alam. Trus cadangan bahan bakar fosil di Indonesia juga mengalami penurunan besar.
PLTN merupakan salah satu alternatif pilihan karena ekonomis yaitu dengan pembangunan satu PLTN setara dengan PLTU batubara tanpa pengolahan limbah. PLTN banyak digunakan di negara-negara maju, karena keekonomisannya.
Di Amerika pada tahun 1993 pasokan energi listrik dari minyak bumi cuma sekitar 3 %, sedangkan dari nuklir 20%. Di Jepang, lebih bagus lagi karena dalam pembangunanya menggunakan sistem anti gempa. Di Iran, Kanada, Inggris, Korsel dan negara-negara maju lainnya menggunakan PLTN. Apa yang perlu kita takutkan, kalo teknologi untuk mencegah segala kemungkinan telah ada.
oia, acuan dasar pengembangan nuklir di Indonesia, yaitu UU No।10/1997 tentang Ketenaganukliran. Dan sekitar Desember 2006 diterbitkan Peraturan Pemerintah No.43/2006 tentang Perizinan Reaktor Nuklir tertanggal 15 Desember 2006 yang merupakan hasil rembug 15 departemen terkait, termasuk Bapeten. Sedangkan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) sudah menemukan lokasi yang cocok untuk dibangunnya PLTN yaitu semenanjung Muria, Kab. Jepara – Jawa Tengah.
http://trinil.wordpress.com/2009/04/17/pltn/

0 komentar:

Posting Komentar | Feed

Posting Komentar



 

./This is it Copyright © 2010 by Bagus